Wednesday, 12 April 2017

Ketika Rasulullah SAW Memberikan Syafaat Kepada Ummatnya di Hari Kiamat

Ketika Rasulullah SAW Memberikan Syafaat
Kepada Ummatnya di Hari Kiamat

Sahabat dunia islam, mungkin kita sering kali mendengar kata
sambutan di awal pidato atau saat memulai pengajian dengan
kata “ semoga kita mendapat Syafaat dari baginda Rasullullah
SAW kelak di hari kiamat”.

Ini adalah sekelumit “ kisah Ketika Rasulullah SAW Memberikan
Syafaat Kepada Ummatnya di Hari Kiamat ”, ketika seluruh
manusia berkumpul di hari kiamat. Kisah ini disampaikan oleh
Rasulullah kepada para sahabatnya. Dalam kisah itu diceritakan
bahwa Allah mengumpulkan seluruh manusia dari yang pertama
hingga yang terakhir dalam satu daratan. Pada hari itu matahari
mendekat kepada mereka, dan manusia ditimpa kesusahan dan
penderitaan yang mereka tidak kuasa menahannya.

Lalu di antara mereka ada yang berkata, “Tidakkah kalian lihat apa
yang telah menimpa kita, tidakkah kalian mencari orang yang bisa
memberikan syafa’at kepada Rabb kalian?”
Yang lainnya lalu menimpali, “Bapak kalian adalah Adam AS.”
Akhirnya mereka mendatangi Adam lalu berkata, “Wahai Adam,
Anda bapak manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya,
dan meniupkan ruh kepadamu, dan memerintahkan para malaikat
untuk bersujud kepadamu, dan menempatkanmu di surga.

Tidakkah engkau syafa’ti kami kepada Rabb-mu? Apakah tidak
kau saksikan apa yang menimpa kami?”
Maka Adam berkata, “Sesungguhnya Rabbku pada hari ini sedang
marah yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak
akan marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya Dia telah
melarangku untuk mendekati pohon (khuldi) tapi aku langgar.
Nafsi nafsi (aku mengurusi diriku sendiri), pergilah kalian kepada
selainku, pergilah kepada Nuh AS.”

Lalu mereka segera pergi menemui Nuh AS dan berkata, “Wahai
Nuh, engkau adalah Rasul pertama yang diutus ke bumi, dan Allah
telah memberikan nama kepadamu seorang hamba yang
bersyukur (abdan syakuro), tidakkah engkau saksikan apa yang
menimpa kami, tidakkah engkau lihat apa yang terjadi pada kami?
Tidakkah engkau beri kami syafa’at menghadap Rabb-mu?”

Maka Nuh berkata, “Sesungguhnya Rabbku pada hari ini marah
dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini
sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya.
Sesungguhnya aku punya doa, yang telah aku gunakan untuk
mendoakan (celaka) atas kaumku. Nafsi nafsi, pergilah kepada
selainku, pergilah kepada Ibrahim AS!”

Lalu mereka segera menemui Ibrahim dan berkata, “Wahai
Ibrahim, engkau adalah Nabi dan kekasih Allah dari penduduk
bumi, syafa’atilah kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa
yang menimpa kami?”

Maka Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini
marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini
sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya, dan
sesungguhnya aku telah berbohong tiga kali. Nafsi nafsi, pergilah
kalian kepada selainku, pergilah kalian kepada Musa AS!”

Lalu mereka segera pergi ke Musa, dan berkata, “Wahai Musa,
engkau adalah utusan Allah. Allah telah memberikan kelebihan
kepadamu dengan risalah dan kalam-Nya atas sekalian manusia.
Syafa’atilah kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang
kami alami?”

Lalu Musa berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang
marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini
sebelumnya, dan tidak akan pernah marah seperti ini sesudahnya.
Dan sesungguhnya aku telah membunuh seseorang yang aku
tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Nafsi nafsi, pergilah
kalian kepada selainku, pergilah kalian kepada Isa AS!”

Lalu mereka pergi menemui Isa, dan berkata, “Wahai Isa, engkau
adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang dilontarkan kepada
Maryam, serta ruh dari-Nya. Dan engkau telah berbicara kepada
manusia semasa dalam gendongan. Berilah syafa’at kepada kami
kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”

Maka Isa berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang
marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini
sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Nafsi
nafsi, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Muhammad
SAW!”

Akhirnya mereka mendatangi Muhammad SAW, dan berkata,
“Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan penutup
para nabi. Allah telah mengampuni dosamu yang lalu maupun
yang akan datang. Syafa’atilah kami kepada Rabb-mu, tidakkah
kau lihat apa yang kami alami?”

Lalu Nabi Muhammad SAW pergi menuju bawah ‘Arsy. Di sana
beliau bersujud kepada Rabb, kemudian Allah membukakan
kepadanya dari puji-pujian-Nya, dan indahnya pujian atas-Nya,
sesuatu yang tidak pernah dibukakan kepada seorangpun
sebelum Nabi Muhammad.

Kemudian Allah SWT berkata kepada
Muhammad, “Wahai Muhammad, angkat kepalamu, mintalah,
niscaya kau diberi, dan berilah syafa’at niscaya akan dikabulkan!”
Maka Muhammad SAW mengangkat kepalanya dan berkata,
“Ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku, ummatku
wahai Rabb-ku!”
Lalu disampaikan dari Allah kepadanya, “Wahai Muhammad,
masukkan ke surga di antara umatmu yang tanpa hisab dari pintu
sebelah kanan dari sekian pintu surga, dan mereka adalah ikut
memiliki hak bersama dengan manusia yang lain pada selain pintu
tersebut dari pintu-pintu surga.”

***

Di dalam kisah ini, Rasulullah SAW juga menceritakan bahwa lebar
jarak antara kedua sisi pintu surga itu, bagaikan jarak Makkah dan
Hajar, atau seperti jarah Makkah dan Bushro. Hajar adalah nama
kota besar pusat pemerintahan Bahrain. Sedangkan Bushro
adalah kota di Syam.

Bisa kita bayangkan, betapa tebalnya pintu-
pintu surga itu..
Itulah sekelumit kisah masa depan ketika hari kiamat. Pada hari
itu, Rasulullah SAW memberi syafa’at kepada ummatnya.

Pada
hari itu Rasulullah SAW menjadi sayyid (tuan)nya manusia.
Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW.
(hudzaifah)
Maraji’ : Hadits Riwayat Bukhari – Muslim.

No comments:

Post a Comment