
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia. (QS. Al Isra’ ayat 23).
Sahabat dunia islam, berbakti kepada orang tua adalah kewajiban
seorang anak seperti pepatah “Belum dikatakan berbuat baik
kepada Islam, orang yang belum berbuat baik dan berbakti kepada
kedua orang tuanya.” Syaikhul Jihad Abdullah Azzam.
Dalam kesempatan kali ini kisah islam akan menceritakan Kisah
Uwais Al Qarni Menggendong Ibunya Naik Haji.
Seorang wali Allah
yang namanya terkenal di langit, namun tidak dikenal di bumi.
Uwais Al Qarni hidup di zaman setelah Rasulullah wafat.
Namun Rasulullah pernah bercerita tentang Uwais Al Qarni kepada
sayyidina Umar dan sayyidina Ali tanpa pernah bertemu dengan
Uwais Al Qarni, kemudian Rasulullah berpesan kepada mereka,
“Jika kamu bisa meminta kepadanya untuk memohonkan ampun
(kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala) untukmu, maka lakukanlah!”.
Lantas, apa istimewanya seorang Uwais Al Qarni hingga
Rasulullah sendiri meminta kedua sahabatnya untuk dimintakan
ampunan kepada Allah melalui perantara Uwais Al Qarni?
Apa yang menyebabkan do’a Uwais Al Qarni
begitu dimakbulkan oleh Allah?
Uwais Al Qarni adalah seorang pemuda dari Yaman yang tinggal
berdua dengan ibunya yang sudah tua renta, lumpuh dan buta.
Ayahnya sudah lama meninggal.
Uwais Al Qarni adalah pemuda yang bukan hanya taat beribadah
namun juga taat kepada ibunya.
Apa yang menjadi pinta ibunya, dia pasti akan segera
melaksanakannya.
Termasuk saat ibunya meminta naik haji.
Uwais Al Qarni hanyalah pemuda yatim yang miskin, jadi saat
ibunya meminta naik haji, pikirannya menjadi kalut karena untuk
naik haji membutuhkan perbekalan dan kendaraan, sedangkan
unta saja mereka tidak punya.
Namun Uwais Al Qarni tidak ingin
mengecewakan ibunya.
Maka Uwais Al Qarni pun mencari cara untuk mengabulkan
permintaan ibunya.
Lalu muncullah ide yang aneh.
Uwais Al Qarni membuatkan sebuah kandang di puncak bukit
untuk seekor anak lembu miliknya.
Untuk memberi makan dan mengembalikan lembu ke kandang,
Uwais Al Qarni harus menggendong lembu itu naik-turun bukit.
Hal itu dilakukannya setiap hari selama delapan bulan.
Saat musim haji tiba, lembu Uwais Al Qarni telah berbobot 100 kg,
dan tubuh Uwais Al Qarni sendiri menjadi lebih berotot dan lebih
kuat akibat latihannya menggendong lembu naik-turun bukit
setiap harinya selama delapan bulan.
Lalu apa tujuan Uwais Al Qarni berbuat demikian?
Ternyata latihan itu bertujuan untuk melatih tubuhnya untuk
mampu menggendong ibunya selama melakukan perjalanan jauh.
Kemudian berangkatlah Uwais Al Qarni dan ibunya untuk
menunaikan ibadah haji.
Uwais Al Qarni menggendong ibunya yang tua renta itu sambil
berjalan kaki selama perjalanan dari Yaman menuju Mekkah,
melewati padang pasir yang tandus dan panas.
Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekkah!
Subhanallah, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya.
Ia rela
menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan
ibunya.
Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Ka’bah.
Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah.
Di
hadapan Ka’bah, ibu dan anak itu berdoa. “Ya Allah, ampuni
semua dosa ibu,” kata Uwais.
“Bagaimana dengan dosamu?”
tanya ibunya heran.
Uwais menjawab, “Dengan terampunnya dosa
Ibu, maka Ibu akan masuk surga.
Cukuplah ridho dari Ibu yang
akan membawa aku ke surga.”
Subhanallah, itulah keinganan Uwais yang tulus dan penuh cinta.
Allah SWT pun memberikan karunianya, Uwais seketika itu juga
disembuhkan dari penyakit sopaknya.
Hanya tertinggal bulatan
putih ditengkuknya. Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan
disisakan di tengkuk?
itulah tanda untuk Umar bin Khattab dan Ali
bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah SAW untuk
mengenali Uwais.
Beliau berdua sengaja mencari Uwais di sekitar Ka’bah karena
Rasullah SAW berpesan “Di zaman kamu nanti akan lahir seorang
manusia yang doanya sangat makbul.
Kamu berdua pergilah cari
dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman.
Dia akan muncul di zaman kamu, carilah dia.
Kalau berjumpa
dengan dia minta tolong dia berdua untuk kamu berdua.”
“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada
ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya,
dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah, membenci padamu
banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan
harta (menghamburkan kekayaan).” (HR. Bukhari dan Muslim)
No comments:
Post a Comment