Thursday, 13 April 2017

Ular Piton Raksasa Ini Dibelah Warga, Ternyata Ada 100 Piton di Perutnya yang Besar

Ular Piton Raksasa Ini Dibelah Warga, Ternyata Ada 100 Piton di Perutnya yang Besar


Setelah kasus ular piton di Sulawesi Barat yang menelan Akbar, dunia semakin memiliki perhatian besar terhadap ular-ular raksasa.

Kasus petani kepala sawit ditelan ular piton di Sulawesi Barat itu memang mengagetkan dan menjadi trending topic di dunia.


Sebab, sangat jarang ular piton menelan manusia, hingga kasus di Sulawesi itu ditulis beberapa media dunia.


Publik kemudian kembali memperbincangkan ular-ular raksasa dan kasus-kasus lama kembali dimunculkan.


Salah satu yang masih menjadi pembicaraan adalah tertangkapnya ular piton raksasa di Nigeria pada akhir 2016 lalu.


Namun, aksi warga yang membunuh ular ini masih menjadi perhatian dan keprihatian dunia.


Ular ini dibunuh karena diduga memakan manusia atau aset petani, entah hewan ternak atau lainnya.

Sebab, ular itu tampak lemah seperti habis makan benda besar dan perutnya sangat gendut.


Ketika ditemukan, ular naas itu langsung dibunuh warga setempat dan dibelah perutnya.


Mereka berharap akan menemukan hewan ternak atau bahkan manusia dari dalam perut ular itu.


Sangat mengejutkan. Ternyata di dalam perut itu ada puluhan telur ular.


Ular yang berjenis piton batu itu ternyata sedang hamil dan akan melahirkan.


Itu yang membuat keprihatinan dunia atas pembunuhan tersebut.


Sebab, populasi ular piton di Afrika semakin langka.


Ketika ditanya, warga memang mengatakan menduga ular itu memakan manusia atau hewan ternak.


Namun, ada kecurigaan masyarakat tertentu memang sengaja memburu ular yang sedang bertelur.


Sebab, ada anggapan bahwa telur-telur ular piton itu sangat enak untuk disantap.

Daily Mail menulis, kemungkinan ular itu memiliki sekitar 100 telur.


Ular ini tak sempat diteliti lebih detil, sehingga minim keterangan.


Menilai dari besarnya ular yang begitu besar itu, kemungkinan panjang ular itu lebih dari 4 meter.


Ular piton batu di Afrika bisa mencapai 6 sampai 7 meter.


Yang memprihatinkan lagi, ada seorang komentator televisi di media lokal yang justru bersyukur ular hamil itu tertangkap dan dibunuh.


Sebab, kematiannya sama halnya mencegah kelahiran ular baru yang begitu banyak. (Hery Prasetyo)



No comments:

Post a Comment