Wednesday, 12 April 2017

Kisah Menteri Yang Berkata Baik

Kisah Menteri Yang Berkata Baik

AKU PERCAYA BAHWA KETENTUAN ALLAH ITU BAIK
Islam itu memang indah, maka ketahuilah tentang Keindahan Islam
yang bermuara pada karakteristik Islam itu sendiri.

“ Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya
baik baginya dan kebaikan itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang
mukmin.
Apabila ia mendapat kesenangan ia bersyukur dan itulah
yang terbaik untuknya.Dan apabila mendapat musibah ia bersabar
dan itulah yang terbaik untuknya. ” (HR Muslim).
“Ketentuan Allah Adalah Baik”.

“ Setiap perkara yang berlaku pasti ada hikmahnya”
dan
“Setiap ketentuanNYA juga adalah yang terbaik buat hamba-
hambaNYA”

Ada sebuah kisah tentang seorang menteri yang selalu menjawab
‘baik’ setiap kali ditanya pendapatnya tentang sesuatu.

Pada suatu hari, menteri ini menghadiri acara makan malam bersama
raja. Ketika sedang memotong buah, raja dengan tidak sengaja telah
mencederakan jari telunjuknya sendiri. Pisau yang dia gunakan untuk
memotong buah telah menyebabkan jari telunjuknya terpotong dan
merasakan kesakitan. Raja pun bertanya kepada menteri yang duduk
di sebelahnya tentang kejadian yang baru saja dialaminya.

“Ini adalah Baik, untuk sang raja.” Jawab menteri itu tanpa keraguan.

“Apa? Kamu katakan ini baik?” Raja terperanjat dengan jawapan itu.

“Ya, wahai raja. Itu baik.”

Raja sangat marah dengan jawaban itu. Mana mungkin jarinya yang
luka parah seperti itu dianggap menterinya sebagai hal yang baik?
Maka dia memerintahkan menteri itu ditangkap dan dimasukkan ke
dalam penjara.

Kemudian raja mengunjungi menterinya di penjara dan bertanya
padanya,

“Sekarang, apa pendapatmu tentang keadaaanmu sendiri, yang
sekarang berada di dalam penjara seperti ini?”

“Ini juga Baik untukku , wahai raja.” Jawab menteri itu tanpa ragu-
ragu.

Mendengar jawapan itu, raja menjadi semakin marah dan segera
meninggalkan menterinya sendirian di dalam penjara. Dia merasakan
menterinya itu sangat bodoh dan keterlaluan dalam memberikan
pendapat.

Beberapa hari kemudian, raja pergi berburu di dalam hutan dan
ditemani menterinya yang lain. Mereka pun berangkat dengan kuda
menuju ke hutan. Oleh karena menteri yang baru tidak biasa dengan
cara raja menunggang kuda, akhirnya dia tertinggal jauh di belakang.
Mereka terpisah dan akhirnya raja sendiri tersesat di dalam hutan.
Bukan hanya tersesat, raja juga ditangkap oleh sekumpulan
penyembah berhala yang tinggal di dalam hutan itu.

Raja tersebut ditahan oleh para penyembah berhala dan ditetapkan
oleh mereka sebagai korban untuk berhala mereka. Mereka
melakukan upacara selama tujuh hari dan pada hari ketujuh mereka
membawa raja ke tempat persembahan.

Saat raja sudah siap untuk dikorbankan, mereka melihat jari telunjuk
raja terpotong, lalu mereka menjadi ragu untuk mengorbankan raja.

“Kita hanya mempersembahkan yang terbaik dan sempurna pada
berhala kita.” Kata ketua suku yang memimpin upacara tersebut.
“Orang ini jari telunjuknya terpotong, jadi dia tidak layak untuk
dijadikan korban,”

Oleh karena itu mereka melepaskan raja tersebut dan beliau kembali
ke kerajaannya dengan perasaan yang gembira.

Selang beberapa hari selepas peristiwa itu, raja teringat akan kata-
kata menteri yang telah membuatnya marah ketika jarinya terpotong.
Dia segera ke penjara dan berkata kepada menteri itu, “Apa yang
kamu katakan waktu jari saya terpotong memang betul. Itu memang
hal yang baik.”

Lalu raja menceritakan apa yang telah dialaminya hingga dia akhirnya
selamat dari ancaman kematian.

Namun sang raja belum paham perkataan dan maksud sang menteri
tentang penjeblosannya ke dalam penjara bahwa itu juga hal yang
baik untuk dirinya. Lalu sang raja pun menyanyakannya.

“ Wahai menteriku, engkau telah mengatakan bahwa jariku terpotong
adalah baik dan itu telah terbukti, namun bagaimana denganmu yang
mengatakan bahwa penjara ini baik untukmu..?? “

Akhir Menteri itu tersenyum sambil berkata, “Saya berada dalam
penjara ini juga baik kerana jika saya pergi dengan raja pada hari itu,
saya juga turut tertangkap. Tentu saya akan dijadikan korban sebagai
penngganti sang raja kerana anggota tubuh saya lengkap dan tidak
ada yang cacat.”

Kesimpulannya, semua yang ditetapkan oleh ALLAH adalah yang
terbaik walaupun kita mungkin belum tahu atau tidak mengetahui
kebaikan yang ada dibalik semua ketentuan Allah yang di tetapkan
untuk kita.
Maka berprasangka baiklah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Semoga bermanfaat.

Wallahua’lam.

No comments:

Post a Comment